Selasa, 23 Oktober 2012

LP DEVISIT PERAWATAN DIRI



LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A.    Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri 
( Depkes 2000)
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya 
( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
B.     Proses terjadinya masalah
1.      Faktor Predisposisi
a.   Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b.   Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c.   Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d.   Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

2.      Faktor Pencetus
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri..
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah :
1.   Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2.   Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3.   Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4.   Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5.   Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6.   Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.
7.   Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

3.      Mekanisme Koping
a. Regresi
b. Penyangkalan
c. Isolasi diri, menarik diri
d. Intelektualisasi


4.. Rentang Respons Defisit Perawatan Diri
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri sendiri adalah :
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
a) Bina hubungan saling percaya.
b) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.
c) Kuatkan kemampuan klien merawat diri.
2. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
a) Bantu klien merawat diri
b) Ajarkan ketrampilan secara bertahap
c) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
a. Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi.
b. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien.
c. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar mandi yang dekat dan tertutup.

C.    Pohon Masalah
Penurunan kemampuan
dan motivasi merawat diri


Isolasi sosial


 

Defisit perawatan diri : mandi, toileting, makan, berhias.

D.   Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul  yaitu:
1.
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Defisit perawatan diri.
3. Isolasi Sosial.









E. Rencana Tindakan Keperawatan

Defisit
Perawatan
Diri
Pasien

SP I p
  1. Membina hubungan saling percaya
  2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
  3. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
  4. Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
  5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP II p
  1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
  2. Menjelaskan cara makan yang baik
  3. Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik
  4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP III p
  1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
  2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik
  3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan memasukkan dalam jadwal
  4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP IV p
  1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
  2. Menjelaskan cara berdandan
  3. Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan
  4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga

SP I k
  1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
  2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis defisit perawatan perawatan diri yang dialami pasien
  3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri

SP II k
  1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri
  2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien defisit perawatan diri

SP III k
  1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat [discharge planning]
  2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar